Ketika
saya sedang pulang kuliah, saya naik ojek dari simpang pomad menuju rumah saya
di perumahan villa bogor indah. Ketika diperjalanan terjadi kemacetan karena
pada saat itu ada bus besar yang mengakibatkan kemacetan, daripada saya bengong
mending saya ngobrol dengan tukang ojek, dan saya pun mulai mewawancara tukang
ojek terebut yang bernama pak cecep, berikut wawancara saya dengan pak cecep
tukang ojek:
1. Pak cecep sudah berapa lama menjadi
tukang ojek ? 3 tahun
2. Yang berprofesi sebagai tukang ojek
disini ada berapa banyak, dan bagaimana sistem pengaturan ojeknya ? ada sekitar 80 orang, pengaturannya
berdasarkan antrian.dan ada juga yg mangkal di dalam perumahan
3. apakah pak cecep mempunyai pekerjaan
lain? Tidak ada, profesi ini sebagai mata
pencaharian saya
4. dari mengojek berapa penghasilan yang
didapat dari? tidak tentu, biasanya
sekitar 75-100 ribu/hari.
5. Memang anggota keluarga pak cecep
ada berapa orang? 3 orang anggota
keluarga yaitu saya,istri, dan anak.
6. Apakah istri bapak juga bekerja ? tidak bekerja, ibu rumah tangga saja.
7. Dengan menjalankan profesi ini apakah
mencukupi kebutuhan sehari-hari ? Kalau
dibilang cukup ya cukup ga cukup, tapi dicukup-cukupin. Namanya juga rakyat
kecil .
8. Tarif sekali narik penumpang berapa
kalau dari pomade menuju perumahan? Untuk
umum dan dewasa 4000 rupiah sedangkan untuk pelajar 2000 saja.
9. Tadi Bapak menyebutkan bahwa
penghasilan sebagai tukang ojek ya cukup tidak cukup, dicukup-cukupi, nah
bagaimana dengan ditambah lagi kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM? Ya saya sih maunya tetap seimbang, kalau
memang BBM naik, ya tarif penghasilan saya juga naik lah, supaya mampu
mencukupi kebutuhan.
Tidak
terasa perbincangan saya dengan pak cecep sudah cukup panjang lebar dan
ternyata saya pun sudah sampai ke tempat tujuan. Begitulah wawancara saya
dengan pak cecep yg berprofesi sebagai tukang ojek simpang pomad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar