Technopreneurship
merupakan istilah bentukan dari dua kata, yakni ‘teknologi’ dan
‘enterpreneurship’. Secara umum, kata Teknologi digunakan untuk merujuk pada
penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka
pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, untuk mengembangkan
keahlian dan mengekstraksi materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan
kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada
seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung
resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang yang ada (Zimmerer & Scarborough, 2008).
Apabila
digabungkan kata teknologi dan entrepreneurship, maka kata teknologi disini
mengalami penyempitan arti kata, Teknologi dalam “technopreneurship” mengacu
pada Teknologi Informasi, yaitu teknologi yang menggunakan Komputer sebagai
alat pemrosesan. Sedangkan “technopreneurship” dalam artian yang lebih luas,
yaitu sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi semikonduktor
sampai ke asesoris Komputer Pribadi (PC). Salah satu contohnya adalah bagaimana
Steven Wozniak dan Steve Job mengembangkan hobi mereka hingga mereka mampu
merakit dan menjual 50 komputer Apple yang pertama, atau juga bagaimana
Larry Page dan Sergey Brin mengembangkan karya mereka yang kemudian dikenal
sebagai mesin pencari Google. Mereka inilah yang disebut sebagai para
teknopreneur dalam definisi ini.
Sebagian
besar wacana di negara kita mengarahkan Technopreneurship seperti dalam
definisi kedua di atas. Baik dalam seminar, lokakarya dan berita, maka bisa
dijumpai bahwa pemakaian teknologi Informasi dapat menunjang usaha
bisnis. Terlebih dimasa krisis global seperti sekarang ini, maka peluang
berbisnis lewat Internet semakin digembar-gemborkan. Ada kepercayaan bahwa
Technopreneurship menjadi solusi bisnis dimasa lesu seperti ini. Sebagian besar
wacana di negara kita mengarahkan Technopreneurship seperti dalam definisi
kedua di atas. Baik dalam seminar, lokakarya dan berita, maka bisa dijumpai
bahwa pemakaian teknologi Informasi dapat menunjang usaha bisnis.
Terlebih dimasa krisis global seperti sekarang ini, maka peluang berbisnis
lewat Internet semakin digembar-gemborkan. Ada kepercayaan bahwa
Technopreneurship menjadi solusi bisnis dimasa lesu seperti ini.